Black lives matter.
We stand in solidarity with the Black community.
Racism is unacceptable.
It conflicts with the core values of the Kubernetes project and our community does not tolerate it.
We stand in solidarity with the Black community.
Racism is unacceptable.
It conflicts with the core values of the Kubernetes project and our community does not tolerate it.
Petunjuk ini ditujukan pada pemilik aplikasi yang meninginkan aplikasinya memiliki ketersediaan yang tinggi, sehingga butuh untuk mengerti jenis-jenis Disrupsi yang dapat terjadi pada Pod-pod.
Petunjuk ini juga ditujukan pada administrator klaster yang ingin melakukan berbagai tindakan otomasi pada klaster, seperti pembaruan dan autoscaling klaster.
Pod-pod tidak akan terhapus sampai sesuatu (orang ataupun pengendali) menghancurkan mereka atau ada kesalahan perangkat keras maupun perangkat lunak yang tidak dapat dihindari.
Kita menyebut kasus-kasus yang tidak dapat dihindari sebagai disrupsi yang tidak disengaja terhadap aplikasi. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
Dengan pengecualian pada kondisi kehabisan sumber daya, kondisi-kondisi tersebut pada umumnya diketahui oleh kebanyakan pengguna karena kondisi-kondisi tersebut tidak spesifik pada Kubernetes saja.
Kita menyebut kasus-kasus lainnya sebagai disrupsi yang disengaja. Hal ini termasuk tindakan yang dilakukan oleh pemilik aplikasi atau yang dilakukan oleh administrator klaster. Pemilik aplikasi umumnya melakukan hal-hal berikut:
Administrator klaster umumnya melakukan hal-hal berikut:
Tindakan-tindakan tersebut dapat dilakukan secara langsung oleh administrator klaster, atau oleh alat otomasi yang dijalankan oleh administrator klaster, atau oleh penyedia layanan Kubernetes kamu.
Tanyakan administrator klaster atau penyedia layanan cloud kamu, atau lihatlah dokumentasi penyedia layanan Kubernetes kamu untuk mengetahui bila ada sumber-sumber yang berpotensi mengakibatkan disrupsi yang disengaja yang ada pada klastermu. Jika tidak ada, kamu bisa melewatkan pembuatan PodDisruptionBudget
Perhatian: Tidak semua disrupsi yang disengaja dibatasi oleh Pod Disruption Budget. Contohnya, menghapus Deployment atau Pod dapat mengabaikan PodDisruptionBudget.
Berikut beberapa cara untuk mengatasi disrupsi yang tidak disengaja:
Frekuensi disrupsi yang disengaja dapat berubah-ubah. Pada klaster Kubernetes yang dasar, tidak ada disrupsi yang disengaja sama sekali. Tetapi, administrator klaster atau penyedia layanan Kubernetes kamu mungkin saja menjalankan beberapa servis tambahan yang dapat mengakibatkan disrupsi yang disengaja. Misalnya, memperbarui perangkat lunak pada node yang dapat mengakibatkan disrupsi yang disengaja. Selain itu, beberapa implementasi autoscaling klaster (atau node) dapat mengakibatkan disrupsi yang disengaja untuk merapikan dan memadatkan node-node pada klaster. Administrator klaster atau penyedia layanan Kubernetes kamu perlu mendokumentasikan tingkatan disrupsi yang disengaja, jika ada disrupsi yang telah diperkirakan.
Kubernetes menawarkan fitur-fitur untuk membantu menjalankan aplikasi-aplikasi dengan ketersediaan tinggi bersamaan dengan seringnya disrupsi yang disengaja, fitur-fitur tersebut dinamai Disruption Budget.
Pemilik aplikasi dapat membuat objek PodDisruptionBudget
(PDB) untuk setiap aplikasi. Sebuah PDB membatasi jumlah Pod yang boleh mati secara bersamaan pada aplikasi yang direplikasi dikarenakan disrupsi yang disengaja.
Misalnya, sebuah aplikasi yang bekerja secara quorum mau memastikan bahwa jumlah replika yang berjalan tidak jatuh ke bawah yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah quorum. Contoh lainnya, sebuah front-end web mungkin perlu memastikan bahwa jumlah replika yang melayani trafik tidak pernah turun ke total persentase yang telah ditentukan.
Administrator klaster dan penyedia layanan Kubernetes sebaiknya menggunakan alat-alat yang menghormati PDB dengan cara berkomunikasi dengan Eviction API dari pada menghapus Pod atau Deployment secara langsung. Contohnya adalah perintah kubectl drain
dan skrip pembaruan Kubernets-on-GCE (cluster/gce/upgrade.sh
)
Saat seorang administrator klaster ingin melakukan drain terhadap sebuah node, ia akan menggunakan perintah kubectl drain
. Alat tersebut mencoba untuk "mengusir" semua Pod di node tersebut. Permintaan untuk mengusir Pod tersebut mungkin ditolak untuk sementara, dan alat tersebut akan mencoba ulang permintaannya secara periodik hingga semua Pod dihapus, atau hingga batas waktu yang ditentukan telah dicapai.
Sebua PDB merinci jumlah replika yang dapat ditoleransi oleh sebuah aplikasi, relatif terhadap berapa banyak yang seharusnya dimiliki oleh aplikasi tersebut. Sebagai contoh, sebuah Deployment yang memiliki rincian .spec.replicas :5
diharapkan memiliki 5 Pod pada satu waktu. Jika PDB aplikasi tersebut mengizinkan ada 4 replika pada satu waktu, maka Eviction API akan mengizinkan disrupsi yag disengaja sebanyak satu, tapi tidak mengizinkan dua, pada satu waktu.
Sebuah kelompok Pod yang mewakili aplikasi dispesifikasikan menggunakan sebuah label selector yang sama dengan yang digunakan oleh pengatur aplikasi tersebut (Deployment, StatefulSet, dsb.)
Jumlah Pod yang "diharapkan" dihitung dari .spec.replicas
dari pengendali Pod tersebut. Pengendali dari sebuah Pod dapat ditemukan di spesifikasi .metadata.ownerReferences
objek Pod yang bersangkutan.
PDB tidak dapat mencegah disrupsi yang tidak disengaja, tapi disrupsi ini akan dihitung terhadap bujet PDB.
Pod yang dihapus atau tidak tersetia dikarenakan pembaruan bertahap juga dihitung terhadap bujet PDB, tetapi pengendali (seperti Deployment dan StatefulSet) tidak dibatasi oleh PDB ketika melakukan pembaruan bertahap; Penanganan kerusakan saat pembaruan aplikasi dikonfigurasikan pada spesifikasi pengendali. (Pelajari tentang memperbarui sebuah Deployment.)
Saat sebuah Pod diusir menggunakan eviction API, Pod tersebut akan dihapus secara graceful (lihat terminationGracePeriodSeconds
pada PodSpec.))
Kita ambil contoh sebuah klaster dengan 3 node, node-1
hingga node-3
.
Klaster tersebut menjalankan beberapa aplikasi. Salah satu dari aplikasi tersebut awalnya memiliki 3 replika, yang akan kita namai Pod-a
, Pod-b
, dan Pod-c
. Sebuah Pod lain yang tidak bersangkutan dan tidak memiliki PDB, dinamai Pod-x
juga terlihat. Awalnya, Pod-pod tersebut berada pada node-node sebagai berikut:
node-1 | node-2 | node-3 |
---|---|---|
Pod-a available | Pod-b available | Pod-c available |
Pod-x available |
3 Pod Pod-a
hingga Pod-c
adalah bagian dari sebuah Deployment, dan mereka secara kolektif memiliki sebuah PDB yang mengharuskan ada setidaknya 2 dari 3 Pod untuk tersedia sepanjang waktu.
Sebagai contoh, asumsikan administrator klaster ingin me-reboot ke dalam versi kernel baru untuk memperbaiki kesalahan di dalam kernel lama. Administator klaster pertama-tama mencoba untuk melakukan drain terhadap node-1
menggunakan perintah kubectl drain
. Perintah tersebut mencoba untuk mengusir Pod-a
dan Pod-x
. Hal ini langsung berhasil. Kedua Pod tersebut masuk ke dalam kondisi terminating
secara bersamaan. Hal ini mengubah kondisi klaster menjadi sebagai berikut:
node-1 draining | node-2 | node-3 |
---|---|---|
Pod-a terminating | Pod-b available | Pod-c available |
Pod-x terminating |
Deployment tersebut melihat bahwa salah satu Pod berada dalam kondisi terminating
, sehingga Deployment mencoba untuk membuat penggantinya, Pod-d
. Sejak node-1
ditutup (karena perintah kubectl-drain
), Pod-d
masuk ke node lainnya. Sesuatu juga membuat Pod-y
sebagai pengganti Pod-x
(Catatan: untuk sebuah StatefulSet, Pod-a
, akan dinamai dengan Pod-1
, harus diterminasi hingga selesai sebelum penggantinya, yang juga dinamai Pod-1
tetapi memiliki UID yang berbeda, akan dibuat. Selain hal ini, seluruh contoh ini juga berlaku untuk StatefulSet.)
Sekarang, klaster berada pada kondisi berikut:
node-1 draining | node-2 | node-3 |
---|---|---|
Pod-a terminating | Pod-b available | Pod-c available |
Pod-x terminating | Pod-d starting | Pod-y |
Pada satu waktu, Pod-pod yang diusir pun selesai diterminasi, dan kondisi klaster menjadi seperti berikut:
node-1 drained | node-2 | node-3 |
---|---|---|
Pod-b available | Pod-c available | |
Pod-d starting | Pod-y |
Pada titik ini, jika seorang administrator klaster yang tidak sabar mencoba untuk melakukan drain terhadap node-2
atau node-3
, perintah untuk melakukan drain terhadap node tersebut akan terhalang, karena hanya ada 2 Pod yang tersedia, dan PDB-nya membutuhkan setidaknya ada 2 Pod tersedia. Setelah beberapa waktu, Pod-d
menjadi tersedia.
Kondisi klaster menjadi seperti berikut:
node-1 drained | node-2 | node-3 |
---|---|---|
Pod-b available | Pod-c available | |
Pod-d available | Pod-y |
Sekarang, administrator klaster mencoba untuk melakukan drain terhadap node-2
. Perintah drain tersebut akan mencoba mengusir Pod-pod tersebut secara berurutan (tidak bersamaan), misalnya Pod-b
yang pertama dan diikuti dengan Pod-d
. Perintah tersebut akan berhasil mengusir Pod-b
. Tetapi, pada saat ia mencoba untuk mengusir Pod-d
, hal tersebut akan ditolak karena hal tersebut akan mengakibatkan hanya satu Pod yang tersedia untuk Deployment yang bersangkutan.
Deployment tersebut membuat pengganti Pod-b
yang dinamai Pod-e
.
Karena tidak ada sumber daya klaster yang cukup untuk mengalokasikan Pod-e
, proses drain akan kembali terhalang.
Klaster mungkin berada pada kondisi berikut:
node-1 drained | node-2 | node-3 | no node |
---|---|---|---|
Pod-b available | Pod-c available | Pod-e pending | |
Pod-d available | Pod-y |
Pada titik ini, administrator klaster mesti menambah sebuah node untuk klaster agar bisa melanjutkan pembaruan klaster.
Kamu dapat melihat bagaimana frekuensi disrupsi dapat berubah-ubah pada Kubernetes, tergantung pada:
Seringkali akan bermanfaat untuk berpikir Administrator Klaster dan Pemilik Aplikasi sebagai peran yang terpisah dan dengan pengetahuan yang terbatas satu sama lainnya. Pemisahan ini dapat dimengerti dalam beberapa skenario berikut:
PDB mendukung pemisahan peran ini dengan cara menyediakan antarmuka bagi peran-peran tersebut.
Jika kamu tidak memiliki pemisahan peran seperti ini pada organisasimu, kamu mungkin tidak membutuhkan PDB.
Jika kamu adalah Administrator Klaster, maka kamu mesti melakukan tindakan disruptif pada setiap node di klastermu, seperti melakukan pembaruan perangkat lunak pada node, berikut beberapa opsinya:
Ikuti langkah-langkah untuk melindungi aplikasimu dengan membuat sebuah PodDisruptionBudget.
Pelajari lebih lanjut mengenai melakukan drain terhadap node.