Black lives matter.
We stand in solidarity with the Black community.
Racism is unacceptable.
It conflicts with the core values of the Kubernetes project and our community does not tolerate it.
We stand in solidarity with the Black community.
Racism is unacceptable.
It conflicts with the core values of the Kubernetes project and our community does not tolerate it.
StatefulSet merupakan salah satu objek API workload yang digunakan untuk aplikasi stateful.
Catatan: StatefulSet merupakan fitur stabil (GA) sejak versi 1.9.
Melakukan proses manajemen deployment dan scaling dari sebuah set PodsUnit Kubernetes yang paling sederhana dan kecil. Sebuah Pod merepresentasikan sebuah set kontainer yang dijalankan pada kluster kamu. , serta menjamin mekanisme ordering dan keunikan dari Pod ini.
Seperti halnya DeploymentManages a replicated application on your cluster. , sebuah StatefulSet akan melakukan proses manajemen Pod yang didasarkan pada spec container identik. Meskipun begitu tidak seperti sebuah Deployment, sebuah StatefulSet akan menjamin identitas setiap Pod yang ada. Pod ini akan dibuat berdasarkan spec yang sama, tetapi tidak dapat digantikan satu sama lainnya: setiap Pod memiliki identifier persisten yang akan di-maintain meskipun pod tersebut di (re)schedule.
Sebuah StatefulSet beroperasi dengan pola yang sama dengan Kontroler lainnya. Kamu dapat mendefinisikan state yang diinginkan pada objek StatefulSet, dan kontroler StatefulSet akan membuat update yang dibutuhkan dari state saat ini.
StatefulSet akan sangat bermanfaat apabila digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan salah satu atau beberapa fungsi berikut.
Stabil dalam poin-poin di atas memiliki arti yang sama dengan persisten pada Pod saat dilakukan (re)scheduling. Jika suatu aplikasi tidak membutuhkan identitas yang stabil atau deployment yang memiliki urutan, penghapusan, atau mekanisme scaling, kamu harus melakukan deploy aplikasi dengan controller yang menyediakan replika stateless. Controller seperti Deployment atau ReplicaSet akan lebih sesuai dengan kebutuhan kamu.
storage class
yang dispesifikasikan, atau sudah ditentukan sebelumnya oleh administrator.OrderedReady
) secara default,
hal ini memungkinkan untuk mendapatkan state yang lebih terperinci yang membutuhkan
mekanisme intervensi manual untuk perbaikan.Contoh di bawah ini akna menunjukkan komponen-komponen penyusun StatefulSet.
volumeClaimTemplates
akan menyediakan penyimpanan stabil menggunakan PersistentVolume yang di-provision oleh sebuah Provisioner PersistentVolume.apiVersion: v1
kind: Service
metadata:
name: nginx
labels:
app: nginx
spec:
ports:
- port: 80
name: web
clusterIP: None
selector:
app: nginx
---
apiVersion: apps/v1
kind: StatefulSet
metadata:
name: web
spec:
selector:
matchLabels:
app: nginx # harus sesuai dengan .spec.template.metadata.labels
serviceName: "nginx"
replicas: 3 # nilai default-nya adalah 1
template:
metadata:
labels:
app: nginx # harus sesuai dengan .spec.selector.matchLabels
spec:
terminationGracePeriodSeconds: 10
containers:
- name: nginx
image: k8s.gcr.io/nginx-slim:0.8
ports:
- containerPort: 80
name: web
volumeMounts:
- name: www
mountPath: /usr/share/nginx/html
volumeClaimTemplates:
- metadata:
name: www
spec:
accessModes: [ "ReadWriteOnce" ]
storageClassName: "my-storage-class"
resources:
requests:
storage: 1Gi
Kamu harus menspesifikasikan field .spec.selector
dari sebuah StatefulSet untuk menyesuaikan dengan label yang ada pada .spec.template.metadata.labels
. Sebelum Kubernetes 1.8, field .spec.selector
dapat diabaikan. Sejak versi 1.8 dan versi selanjutnya, apabila tidak terdapat selector Pod yang sesuai maka akan menghasilkan eror pada validasi pembuatan StatefulSet.
Pod pada StatefulSet memiliki identitas unik yang tersusun berdasarkan skala ordinal, sebuah identitas jaringan yang stabil, serta penyimpanan yang stabil. Identitas yang ada pada Pod ini akan tetap melekat, meskipun Pod tersebut dilakukan (re)schedule pada Node yang berbeda.
Untuk sebuah StatefulSet dengan N buah replika, setiap Pod di dalam StatefulSet akan diberi nama pada suatu indeks ordinal tertentu, dari 0 hingga N-1, yang unik pada Set ini.
Setiap Pod di dalam StatefulSet memiliki hostname diturunkan dari nama SatetulSet tersebut
serta ordinal Pod tersebut. Pola pada hostname yang terbentuk adalah
$(statefulset name)-$(ordinal)
. Contoh di atas akan menghasilkan tiga Pod
dengan nama web-0,web-1,web-2
.
Sebuah StatefulSet dapat menggunakan sebuah Service Headless
untuk mengontrol domain dari Pod yang ada. Domain yang diatur oleh Service ini memiliki format:
$(service name).$(namespace).svc.cluster.local
, dimana "cluster.local" merupakan
domain klaster.
Seiring dibuatnya setiap Pod, Pod tersebut akan memiliki subdomain DNS-nya sendiri, yang memiliki format:
$(podname).$(governing service domain)
, dimana Service yang mengatur didefinisikan oleh
field serviceName
pada StatefulSet.
Seperti sudah disebutkan di dalam bagian keterbatasan, kamulah yang bertanggung jawab untuk membuat Service Headless yang bertanggung jawab terhadap identitas jaringan pada Pod.
Di sini terdapat beberapa contoh penggunaan Domain Klaster, nama Service, nama StatefulSet, dan bagaimana hal tersebut berdampak pada nama DNS dari Pod StatefulSet.
Domain Klaster | Service (ns/nama) | StatefulSet (ns/nama) | Domain StatefulSet | DNS Pod | Hostname Pod |
---|---|---|---|---|---|
cluster.local | default/nginx | default/web | nginx.default.svc.cluster.local | web-{0..N-1}.nginx.default.svc.cluster.local | web-{0..N-1} |
cluster.local | foo/nginx | foo/web | nginx.foo.svc.cluster.local | web-{0..N-1}.nginx.foo.svc.cluster.local | web-{0..N-1} |
kube.local | foo/nginx | foo/web | nginx.foo.svc.kube.local | web-{0..N-1}.nginx.foo.svc.kube.local | web-{0..N-1} |
Catatan: Domain klaster akan diatur menjadicluster.local
kecuali nilainya dikonfigurasi.
Kubernetes membuat sebuah PersistentVolume untuk setiap
VolumeClaimTemplate. Pada contoh nginx di atas, setiap Pod akan menerima sebuah PersistentVolume
dengan StorageClass my-storage-class
dan penyimpanan senilai 1 Gib yang sudah di-provisioning. Jika tidak ada StorageClass
yang dispesifikasikan, maka StorageClass default akan digunakan. Ketika sebuah Pod dilakukan (re)schedule
pada sebuah Node, volumeMounts
akan me-mount PersistentVolumes yang terkait dengan
PersistentVolume Claim-nya. Perhatikan bahwa, PersistentVolume yang terkait dengan
PersistentVolumeClaim dari Pod tidak akan dihapus ketika Pod, atau StatefulSet dihapus.
Penghapusan ini harus dilakukan secara manual.
Ketika sebuah controller StatefulSet membuat sebuah Pod, controller ini akan menambahkan label, statefulset.kubernetes.io/pod-name
,
yang akan diaktifkan pada nama Pod. Label ini akan mengizinkan kamu untuk meng-attach sebuah Service pada Pod spesifik tertentu.
di StatefulSet.
StatefulSet tidak boleh menspesifikasikan nilai dari pod.Spec.TerminationGracePeriodSeconds
menjadi 0. Hal ini tidaklah aman dan tidak disarankan. Untuk penjelasan lebih lanjut, silakan lihat penghapusan paksa Pod pada StatefulSet.
Ketika contoh nginx di atas dibuat, tiga Pod akan di-deploy dengan urutan web-0, web-1, web-2. web-1 tidak akan di-deploy sebelum web-0 berada dalam status Running dan Ready, dan web-2 tidak akan di-deploy sebelum web-1 berada dalam status Running dan Ready. Jika web-0 gagal, setelah web-1 berada dalam status Running and Ready, tapi sebelum web-2 dibuat, maka web-2 tidak akan dibuat hingga web-0 sukses dibuat ulang dan berada dalam status Running dan Ready.
Jika seorang pengguna akan melakukan mekanisme scale pada contoh di atas dengan cara melakukan patch,
pada StatefulSet sehingga replicas=1
, maka web-2 akan dihentikan terlebih dahulu.
web-1 tidak akan dihentikan hingga web-2 benar-benar berhenti dan dihapus.
Jika web-0 gagal setelah web-2 diterminasi dan berada dalam status mati,
tetapi sebelum web-1 dihentikan, maka web-1 tidak akan dihentikan hingga
web-0 berada dalam status Running dan Ready.
Pada Kubernetes versi 1.7 dan setelahnya, StatefulSet mengizinkan kamu untuk
melakukan mekanisme urutan tadi menjadi lebih fleksibel dengan tetap
menjamin keunikan dan identitas yang ada melalui field .spec.podManagementPolicy
.
Manajemen OrderedReady
pada Pod merupakan nilai default dari StatefulSet.
Hal ini akan mengimplementasikan perilaku yang dijelaskan di atas.
Manajemen Pod secara paralel
akan menyebabkan kontroler StatefulSet untuk
memulai atau menghentikan semua Pod yang ada secara paralel, dan tidak
menunggu Pod berada dalam status Running dan Ready atau sudah dihentikan secara menyeluruh
sebelum me-launch atau menghentikan Pod yang lain. Opsi ini hanya akan memengaruhi operasi
scaling. Operasi pembaruan tidak akan terpengaruh.
Pada Kubernetes versi 1.7 dan setelahnya, field .spec.updateStrategy
pada StatefulSet
memungkinkan-mu untuk melakukan konfigurasi dan menonaktifkan otomatisasi
rolling updates untuk container, label, resource request/limits, dan
annotation pada Pod yang ada di dalam sebuah StatefulSet.
Mekanisme strategi update OnDelete
mengimplementasikan perilaku legasi (versi 1.6 dan sebelumnya).
Ketika sebuah field .spec.updateStrategy.type
pada StatefulSet diubah menjadi OnDelete
maka kontroler StatefulSet tidak akan secara otomatis melakukan update
pada Pod yang ada di dalam StatefulSet tersebut. Pengguna haruslah secara manual
melakukan penghapusan Pod agar kontroler membuat Pod baru yang mengandung modifikasi
yang dibuat pada field .spec.template
StatefulSet.
Mekanisme strategi update RollingUpdate
mengimplementasikan otomatisasi rolling update
untuk Pod yang ada pada StatefulSet. Strategi inilah yang diterapkan ketika .spec.updateStrategy
tidak dispesifikasikan.
Ketika field .spec.updateStrategy.type
diubah nilainya menjadi RollingUpdate
, maka
kontroler StatefulSet akan menghapus dan membuat setiap Pod di dalam StatefulSet. Kemudian
hal ini akan diterapkan dengan urutan yang sama dengan mekanisme terminasi Pod (dari nilai ordinal terbesar ke terkecil),
yang kemudian akan melakukan update Pod satu per satu. Mekanisme ini akan memastikan sebuah Pod yang di-update
berada dalam status Running dan Ready sebelum meng-update Pod dengan nilai ordinal lebih rendah.
Mekanisme strategi update RollingUpdate
dapat dipartisi, dengan cara menspesifikasikan nilai
dari .spec.updateStrategy.rollingUpdate.partition
. Jika nilai dari field ini dispesifikasikan,
maka semua Pod dengan nilai ordinal yang lebih besar atau sama dengan nilai partisi akan diupdate ketika
nilai .spec.template
pada StatefulSet diubah. Semua Pod dengan nilai ordinal yang lebih kecil
dari partisi tidak akan diupdate, dan, bahkan setelah Pod tersebut dihapus, Pod ini akan digantikan
dengan Pod versi sebelumnya. Jika nilai .spec.updateStrategy.rollingUpdate.partition
lebih besar dari
nilai .spec.replicas
, update pada .spec.template
tidak akan dipropagasi pada Pod-Pod-nya.
Pada sebagian besar kasus, kamu tidak akan perlu menggunakan partisi, tapi hal tersebut
akan sangat berguna apabila kamu ingin mekakukan mekanisme update canary.
Ketika menggunakan strategi update Rolling Updates dengan nilai default
Kebijakan Manajemen Pod (OrderedReady
),
hal ini memungkinkan adanya kondisi broken yang membutuhkan intervensi secara manual
agar kondisi ini dapat diperbaiki.
Jika kamu melakukan update pada template Pod untuk konfigurasi yang tidak pernah berada dalam status Running dan Ready (sebagai contohnya, apabila terdapat kode binary yang buruk atau error pada konfigurasi di level aplikasi), maka StatefulSet akan menghentikan proses rollout dan berada dalam status wait.
Dalam kondisi ini, maka templat Pod tidak akan diubah secara otomatis pada konfigurasi sebelumnya Hal ini terjadi karena adanya isu, StatefulSet akan tetap berada dalam kondisi wait untuk menunggu Pod yang bermasalah untuk menjadi Ready (yang tidak akan terjadi) dan sebelum StatefulSet ini berusaha untuk melakukan revert pada konfigurasi sebelumnya.
Setelah melakukan mekanisme revert templat, kamu juga harus menghapus semua Pod di dalam StatefulSet tersebut yang telah berusaha untuk menggunakan konfigurasi yang broken. StatefulSet akan mulai membuat Pod dengan templat konfigurasi yang sudah di-revert.