Black lives matter.
We stand in solidarity with the Black community.
Racism is unacceptable.
It conflicts with the core values of the Kubernetes project and our community does not tolerate it.
We stand in solidarity with the Black community.
Racism is unacceptable.
It conflicts with the core values of the Kubernetes project and our community does not tolerate it.
Sebuah obyek API yang mengatur akses eksternal terhadap Service yang ada di dalam klaster, biasanya dalam bentuk request HTTP.
Ingress juga menyediakan load balancing, terminasi SSL, serta name-based virtual hosting.
Untuk memudahkan, di awal akan dijelaskan beberapa terminologi yang sering dipakai:
Ingress ditambahkan sejak Kubernetes v1.1, mengekspos rute HTTP dan HTTPS ke berbagai services di dalam klaster. Mekanisme routing trafik dikendalikan oleh aturan-aturan yang didefinisikan pada Ingress.
internet
|
[ Ingress ]
--|-----|--
[ Services ]
Sebuah Ingress dapat dikonfigurasi agar berbagai Service memiliki URL yang dapat diakses dari eksternal (luar klaster), melakukan load balance pada trafik, terminasi SSL, serta Virtual Host berbasis Nama. Sebuah kontroler Ingress bertanggung jawab untuk menjalankan fungsi Ingress yaitu sebagai loadbalancer, meskipun dapat juga digunakan untuk mengatur edge router atau frontend tambahan untuk menerima trafik.
Sebuah Ingress tidak mengekspos sembarang port atau protokol. Mengekspos Service untuk protokol selain HTTP ke HTTPS internet biasanya dilakukan dengan menggunakan service dengan tipe Service.Type=NodePort atau Service.Type=LoadBalancer.
Kubernetes v1.1 [beta]
Sebelum kamu mulai menggunakan Ingress, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelumnya. Ingress merupakan resource dengan tipe beta.
Catatan: Kamu harus terlebih dahulu memiliki kontroler Ingress untuk dapat memenuhi Ingress. Membuat sebuah Ingress tanpa adanya kontroler Ingres tidak akan berdampak apa pun.
GCE/Google Kubernetes Engine melakukan deploy kontroler Ingress pada master. Perhatikan laman berikut keterbatasan versi beta kontroler ini jika kamu menggunakan GCE/GKE.
Jika kamu menggunakan environment selain GCE/Google Kubernetes Engine, kemungkinan besar kamu harus melakukan proses deploy kontroler ingress kamu sendiri. Terdapat beberapa jenis kontroler Ingress yang bisa kamu pilih.
Secara ideal, semua kontroler Ingress harus memenuhi spesifikasi ini, tetapi beberapa kontroler beroperasi sedikit berbeda satu sama lain.
Catatan: Pastikan kamu sudah terlebih dahulu memahami dokumentasi kontroler Ingress yang akan kamu pakai sebelum memutuskan untuk memakai kontroler tersebut.
Berikut ini merupakan salah satu contoh konfigurasi Ingress yang minimum:
apiVersion: networking.k8s.io/v1beta1
kind: Ingress
metadata:
name: test-ingress
annotations:
nginx.ingress.kubernetes.io/rewrite-target: /
spec:
rules:
- http:
paths:
- path: /testpath
backend:
serviceName: test
servicePort: 80
Seperti layaknya resource Kubernetes yang lain, sebuah Ingress membutuhkan field apiVersion
, kind
, dan metadata
.
Untuk informasi umum soal bagaimana cara bekerja dengan menggunakan file konfigurasi, silahkan merujuk pada melakukan deploy aplikasi, konfigurasi kontainer, mengatur resource.
Ingress seringkali menggunakan anotasi untuk melakukan konfigurasi beberapa opsi yang ada bergantung pada kontroler Ingress yang digunakan, sebagai contohnya
adalah anotasi rewrite-target.
Kontroler Ingress yang berbeda memiliki jenis anotasi yang berbeda. Pastikan kamu sudah terlebih dahulu memahami dokumentasi
kontroler Ingress yang akan kamu pakai untuk mengetahui jenis anotasi apa sajakah yang disediakan.
Spesifikasi Ingress memiliki segala informasi yang dibutuhkan untuk melakukan proses konfigurasi loadbalancer atau server proxy. Hal yang terpenting adalah bagian inilah yang mengandung semua rules yang nantinya akan digunakan untuk menyesuaikan trafik yang masuk. Resource Ingress hanya menyediakan fitur rules untuk mengarahkan trafik dengan protokol HTTP.
Setiap rule HTTP mengandung informasi berikut:
serviceName
dan servicePort
. Baik host dan path harus sesuai dengan konten dari request yang masuk sebelum
loadbalancer akan mengarahkan trafik pada service yang sesuai.Backend default seringkali dikonfigurasi pada kontroler kontroler Ingress, tugas backend default ini adalah mengarahkan request yang tidak sesuai dengan path yang tersedia pada spesifikasi.
Sebuah Ingress yang tidak memiliki rules akan mengarahkan semua trafik pada sebuah backend default. Backend default inilah yang biasanya bisa dimasukkan sebagai salah satu opsi konfigurasi dari kontroler Ingress dan tidak dimasukkan dalam spesifikasi resource Ingress.
Jika tidak ada host atau path yang sesuai dengan request HTTP pada objek Ingress, maka trafik tersebut akan diarahkan pada backend default.
Terdapat konsep Kubernetes yang memungkinkan kamu untuk mengekspos sebuah Service, lihat alternatif lain. Kamu juga bisa membuat spesifikasi Ingress dengan backend default yang tidak memiliki rules.
service/networking/ingress.yaml
|
---|
|
Jika kamu menggunakan kubectl apply -f
kamu dapat melihat:
kubectl get ingress test-ingress
NAME HOSTS ADDRESS PORTS AGE
test-ingress * 107.178.254.228 80 59s
Dimana 107.178.254.228
merupakan alamat IP yang dialokasikan oleh kontroler Ingress untuk
memenuhi Ingress ini.
Catatan: Kontroler Ingress dan load balancer membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua menit untuk mengalokasikan alamat IP. Hingga alamat IP berhasil dialokasikan, kamu akan melihat tampilan kolomADDRESS
sebagai<pending>
.
Sebuah konfigurasi fanout akan melakukan route trafik dari sebuah alamat IP ke banyak Service, berdasarkan URI HTTP yang diberikan. Sebuah Ingress memungkinkan kamu untuk memiliki jumlah loadbalancer minimum. Contohnya, konfigurasi seperti di bawah ini:
foo.bar.com -> 178.91.123.132 -> / foo service1:4200
/ bar service2:8080
akan memerlukan konfigurasi Ingress seperti:
apiVersion: networking.k8s.io/v1beta1
kind: Ingress
metadata:
name: simple-fanout-example
annotations:
nginx.ingress.kubernetes.io/rewrite-target: /
spec:
rules:
- host: foo.bar.com
http:
paths:
- path: /foo
backend:
serviceName: service1
servicePort: 4200
- path: /bar
backend:
serviceName: service2
servicePort: 8080
Ketika kamu membuat Ingress dengan perintah kubectl apply -f
:
kubectl describe ingress simple-fanout-example
Name: simple-fanout-example
Namespace: default
Address: 178.91.123.132
Default backend: default-http-backend:80 (10.8.2.3:8080)
Rules:
Host Path Backends
---- ---- --------
foo.bar.com
/foo service1:4200 (10.8.0.90:4200)
/bar service2:8080 (10.8.0.91:8080)
Annotations:
nginx.ingress.kubernetes.io/rewrite-target: /
Events:
Type Reason Age From Message
---- ------ ---- ---- -------
Normal ADD 22s loadbalancer-controller default/test
Kontroler Ingress akan menyediakan loadbalancer (implementasinya tergantung dari jenis Ingress yang digunakan), selama service-service yang didefinisikan (s1
, s2
) ada.
Apabila Ingress selesai dibuat, maka kamu dapat melihat alamat IP dari berbagai loadbalancer
pada kolom address
.
Catatan: Kamu mungkin saja membutuhkan konfigurasi default-http-backend Service bergantung pada kontroler Ingress yang kamu pakai.
Virtual Host berbasis Nama memungkinkan mekanisme routing berdasarkan trafik HTTP ke beberapa host name dengan alamat IP yang sama.
foo.bar.com --| |-> foo.bar.com s1:80
| 178.91.123.132 |
bar.foo.com --| |-> bar.foo.com s2:80
Ingress di bawah ini memberikan perintah pada loadbalancer untuk melakukan mekanisme routing berdasarkan header host.
apiVersion: networking.k8s.io/v1beta1
kind: Ingress
metadata:
name: name-virtual-host-ingress
spec:
rules:
- host: foo.bar.com
http:
paths:
- backend:
serviceName: service1
servicePort: 80
- host: bar.foo.com
http:
paths:
- backend:
serviceName: service2
servicePort: 80
Jika kamu membuat sebuah Ingress tanpa mendefinisikan host apa pun, maka
trafik web ke alamat IP dari kontroler Ingress tetap dapat dilakukan tanpa harus
menyesuaikan aturan name based virtual host. Sebagai contoh,
resource Ingress di bawah ini akan melakukan pemetaan trafik
dari first.bar.com
ke service1
, second.foo.com
ke service2
, dan trafik lain
ke alamat IP tanpa host name yang didefinisikan di dalam request (yang tidak memiliki request header) ke service3
.
apiVersion: networking.k8s.io/v1beta1
kind: Ingress
metadata:
name: name-virtual-host-ingress
spec:
rules:
- host: first.bar.com
http:
paths:
- backend:
serviceName: service1
servicePort: 80
- host: second.foo.com
http:
paths:
- backend:
serviceName: service2
servicePort: 80
- http:
paths:
- backend:
serviceName: service3
servicePort: 80
Kamu dapat mengamankan Ingress yang kamu miliki dengan memberikan spesifikasi secret
yang mengandung private key dan sertifikat TLS. Saat ini, Ingress hanya
memiliki fitur untuk melakukan konfigurasi single TLS port, yaitu 443, serta melakukan terminasi TLS.
Jika section TLS pada Ingress memiliki spesifikasi host yang berbeda,
rules yang ada akan dimultiplekskan pada port yang sama berdasarkan
hostname yang dispesifikasikan melalui ekstensi TLS SNI. Secret TLS harus memiliki
key
bernama tls.crt
dan tls.key
yang mengandung private key dan sertifikat TLS, contohnya:
apiVersion: v1
data:
tls.crt: base64 encoded cert
tls.key: base64 encoded key
kind: Secret
metadata:
name: testsecret-tls
namespace: default
type: kubernetes.io/tls
Ketika kamu menambahkan secret pada Ingress maka kontroler Ingress akan memberikan perintah untuk
memproteksi channel dari klien ke loadbalancer menggunakan TLS.
Kamu harus memastikan secret TLS yang digunakan memiliki sertifikat yang mengandung
CN untuk sslexample.foo.com
.
apiVersion: networking.k8s.io/v1beta1
kind: Ingress
metadata:
name: tls-example-ingress
spec:
tls:
- hosts:
- sslexample.foo.com
secretName: testsecret-tls
rules:
- host: sslexample.foo.com
http:
paths:
- path: /
backend:
serviceName: service1
servicePort: 80
Sebuah kontroler Ingress sudah dibekali dengan beberapa policy terkait mekanisme load balance yang nantinya akan diterapkan pada semua Ingress, misalnya saja algoritma load balancing, backend weight scheme, dan lain sebagainya. Beberapa konsep load balance yang lebih advance (misalnya saja persistent sessions, dynamic weights) belum diekspos melalui Ingress. Meskipun begitu, kamu masih bisa menggunakan fitur ini melalui loadbalancer service.
Perlu diketahui bahwa meskipun health check tidak diekspos secara langsung melalui Ingress, terdapat beberapa konsep di Kubernetes yang sejalan dengan hal ini, misalnya readiness probes yang memungkinkan kamu untuk memperoleh hasil yang sama. Silahkan pelajari lebih lanjut dokumentasi kontroler yang kamu pakai untuk mengetahui bagaimana implementasi health checks pada kontroler yang kamu pilih (nginx, GCE).
Untuk mengubah Ingress yang sudah ada dan menambahkan host baru, kamu dapat mengubahnya dengan mode edit:
kubectl describe ingress test
Name: test
Namespace: default
Address: 178.91.123.132
Default backend: default-http-backend:80 (10.8.2.3:8080)
Rules:
Host Path Backends
---- ---- --------
foo.bar.com
/foo s1:80 (10.8.0.90:80)
Annotations:
nginx.ingress.kubernetes.io/rewrite-target: /
Events:
Type Reason Age From Message
---- ------ ---- ---- -------
Normal ADD 35s loadbalancer-controller default/test
kubectl edit ingress test
Sebuah editor akan muncul dan menampilkan konfigurasi Ingress kamu dalam format YAML apabila kamu telah menjalankan perintah di atas. Ubah untuk menambahkan host:
spec:
rules:
- host: foo.bar.com
http:
paths:
- backend:
serviceName: s1
servicePort: 80
path: /foo
- host: bar.baz.com
http:
paths:
- backend:
serviceName: s2
servicePort: 80
path: /foo
..
Menyimpan konfigurasi dalam bentuk YAML ini akan mengubah resource pada API server, yang kemudian akan memberi tahu kontroler Ingress untuk mengubah konfigurasi loadbalancer.
kubectl describe ingress test
Name: test
Namespace: default
Address: 178.91.123.132
Default backend: default-http-backend:80 (10.8.2.3:8080)
Rules:
Host Path Backends
---- ---- --------
foo.bar.com
/foo s1:80 (10.8.0.90:80)
bar.baz.com
/foo s2:80 (10.8.0.91:80)
Annotations:
nginx.ingress.kubernetes.io/rewrite-target: /
Events:
Type Reason Age From Message
---- ------ ---- ---- -------
Normal ADD 45s loadbalancer-controller default/test
Kamu juga dapat mengubah Ingress dengan menggunakan perintah kubectl replace -f
pada file konfigurasi
Ingress yang ingin diubah.
Teknik untuk menyeimbangkan persebaran trafik pada failure domain berbeda antar penyedia layanan cloud. Kamu dapat mempelajari dokumentasi yang relevan bagi kontoler Ingress untuk informasi yang lebih detail. Kamu juga dapat mempelajari dokumentasi federasi untuk informasi lebih detail soal bagaimana melakukan deploy untuk federasi klaster.
Silahkan amati SIG Network untuk detail lebih lanjut mengenai perubahan Ingress dan resource terkait lainnya. Kamu juga bisa melihat repositori Ingress untuk informasi yang lebih detail soal perubahan berbagai kontroler.
Kamu dapat mengekspos sebuah Service dalam berbagai cara, tanpa harus menggunakan resource Ingress, dengan menggunakan: