Black lives matter.
We stand in solidarity with the Black community.
Racism is unacceptable.
It conflicts with the core values of the Kubernetes project and our community does not tolerate it.
We stand in solidarity with the Black community.
Racism is unacceptable.
It conflicts with the core values of the Kubernetes project and our community does not tolerate it.
Kubernetes v1.14 [beta]
Laman ini menjelaskan tentang resource RuntimeClass dan proses pemilihan runtime.
Peringatan: RuntimeClass memiliki breaking change untuk pembaruan ke beta pada v1.14. Jika kamu menggunakan RuntimeClass sebelum v1.14, lihat Memperbarui RuntimeClass dari Alpha ke Beta.
Runtime Class
RuntimeClass merupakan sebuah fitur untuk memilih konfigurasi runtime kontainer. Konfigurasi tersebut digunakan untuk menjalankan kontainer-kontainer milik suatu Pod.
Pastikan gerbang fitur (feature gate) RuntimeClass
sudah aktif (secara default sudah aktif).
Lihat Gerbang Fitur untuk lebih
jelasnya soal pengaktifan gerbang fitur.
Gerbang fitur RuntimeClass ini harus aktif pada semua apiserver dan kubelet.
Pilihan konfigurasi yang tersedia melalui RuntimeClass tergantung pada implementasi Container Runtime Interface (CRI). Lihat bagian (di bawah ini) soal bagaimana melakukan konfigurasi untuk implementasi CRI yang kamu miliki.
Catatan: Untuk saat ini, RuntimeClass berasumsi bahwa semua node di dalam klaster punya konfigurasi yang sama (homogen). Jika ada node yang punya konfigurasi berbeda dari yang lain (heterogen), maka perbedaan ini harus diatur secara independen di luar RuntimeClass melalui fitur scheduling (lihat Menempatkan Pod pada Node).
Seluruh konfigurasi memiliki nama handler
yang terkait, dijadikan referensi oleh RuntimeClass.
Nama handler harus berupa valid label 1123 DNS (alfanumerik + karakter -
).
RuntimeClass
yang terkaitMasing-masing konfigurasi pada langkah no.1 punya nama handler
yang merepresentasikan
konfigurasi-konfigurasi tersebut. Untuk masing-masing handler
, buatlah sebuah objek RuntimeClass terkait.
Resource RuntimeClass saat ini hanya memiliki 2 field yang penting: nama RuntimeClass tersebut
(metadata.name
) dan handler (handler
). Definisi objek tersebut terlihat seperti ini:
apiVersion: node.k8s.io/v1beta1 # RuntimeClass didefinisikan pada grup API node.k8s.io
kind: RuntimeClass
metadata:
name: myclass # Nama dari RuntimeClass yang nantinya akan dijadikan referensi
# RuntimeClass merupakan resource tanpa namespace
handler: myconfiguration # Nama dari konfigurasi CRI terkait
Catatan: Sangat disarankan untuk hanya memperbolehkan admin klaster melakukan operasi write pada RuntimeClass. Biasanya ini sudah jadi default. Lihat Ikhtisar Autorisasi untuk penjelasan lebih jauh.
Ketika RuntimeClass sudah dikonfigurasi pada klaster, penggunaannya sangatlah mudah.
Kamu bisa tentukan runtimeClassName
di dalam spec
sebuah Pod, sebagai contoh:
apiVersion: v1
kind: Pod
metadata:
name: mypod
spec:
runtimeClassName: myclass
# ...
Kubelet akan mendapat instruksi untuk menggunakan RuntimeClass dengan nama yang sudah ditentukan tersebut
untuk menjalankan Pod ini. Jika RuntimeClass dengan nama tersebut tidak ditemukan, atau CRI tidak dapat
menjalankan handler yang terkait, maka Pod akan memasuki tahap Failed
.
Lihat event untuk mengetahui pesan error yang terkait.
Jika tidak ada runtimeClassName
yang ditentukan di dalam Pod, maka RuntimeHandler yang default akan digunakan.
Untuk kasus ini, perilaku klaster akan seperti saat fitur RuntimeClass dinonaktifkan.
Lihat instalasi CRI untuk lebih detail mengenai pengaturan runtime CRI.
Built-in dockershim CRI yang dimiliki Kubernetes tidak mendukung handler runtime.
Handler runtime diatur melalui konfigurasi containerd pada /etc/containerd/config.toml
.
Handler yang valid dapat dikonfigurasi pada bagian runtime:
[plugins.cri.containerd.runtimes.${HANDLER_NAME}]
Lihat dokumentasi konfigurasi containerd untuk lebih detail: https://github.com/containerd/cri/blob/master/docs/config.md
Handler runtime dapat diatur menggunakan konfigurasi cri-o pada /etc/crio/crio.conf
.
Handler yang valid dapat dikonfigurasi pada tabel crio.runtime:
[crio.runtime.runtimes.${HANDLER_NAME}]
runtime_path = "${PATH_TO_BINARY}"
Lihat dokumentasi konfigurasi cri-o untuk lebih detail: https://github.com/kubernetes-sigs/cri-o/blob/master/cmd/crio/config.go
Fitur Beta pada RuntimeClass memiliki perubahan sebagai berikut:
node.k8s.io
dan runtimeclasses.node.k8s.io
telah dimigrasi ke suatu
API built-in dari CustomResourceDefinition.spec
telah disederhakan pada definisi RuntimeClass (tidak ada lagi yang namanya
RuntimeClassSpec).runtimeHandler
telah berubah nama menjadi handler
.handler
sekarang bersifat wajib untuk semua versi API. Artinya, field runtimeHandler
pada API Alpha juga bersifat wajib.handler
haruslah berupa label DNS valid (RFC 1123),
yang artinya tidak bisa berisi karakter .
(pada semua versi). Handler valid harus sesuai dengan
regular expression ini: ^[a-z0-9]([-a-z0-9]*[a-z0-9])?$
.Tindakan yang diperlukan: Tindakan-tindaka berikut ini diperlukan untuk melakukan pembaruan fitur RuntimeClass dari versi alpha ke versi beta:
runtimeclasses.node.k8s.io
harus dihapus secara manual:
kubectl delete customresourcedefinitions.apiextensions.k8s.io runtimeclasses.node.k8s.io
runtimeHandler
tidak ditentukan atau
kosong atau menggunakan karakter .
pada handler. Ini harus dimigrasi ke handler dengan
konfigurasi yang valid (lihat petunjuk di atas).